Di postingan sebelumnya, disini,
saya pernah sedikit bercerita mengenai profesi saya sebagai konsultan. Dimana
perpindahan lokasi proyek dari satu tempat ke tempat yang lain sudah menjadi
hal yang biasa. Dan tak jarang lokasi proyek yang berada diluar kota bahkan
sampai di pulau atau daerah terpencil.
![]() |
Penerbangan Pagi-Pagi Buta Selalu Bikin Mata Krenyep2 |
Lagi lagi saya kebagian proyek
luar kota, kali ini di salah satu pulau yang terdapat di Kepulauan Riau namanya
Pulau Kundur.
![]() |
Pulau Kundur Adalah Salah Satu Pulau di Kep. Riau |
PULAU KUNDUR
Proyek kali ini saya ditugaskan
untuk menjadi Trainer di salah satu perusahaan BUMN, PT. Timah yang kebetulan
berlokasi di Pulau Kundur. Akses menuju pulau ini melewati tiga elemen
perjalanan; tanah (mobil), air (kapal) dan udara (pesawat).
Pertama, dari
Jakarta menuju Batam menggunakan pesawat dengan waktu tempu sekitar 1,5jam.
Dari Bandara International Hang Nadim Batam menuju Harbour Bay sekitar 30 menit
menggunakan taksi. Selain taksi konvensional, sudah ada taksi online juga. Tapi kabarnya masih belum
legal, jadi terkadang jika menggunakan taksi online harus umpet-umpetan sama driver.
![]() |
Hujan Mengguyur Saat Sampai di Bandara Hang Nadim |
Dari Harbour
Bay menyeberang ke Tanjung Balai Karimun. Perlu diketahui, ada beberapa
pelabuhan di Batam antara lain Sekupang, Batam Centre, Harbour Bay, Batu Ampar,
Punggur, dan Waterfront City Batu Aji. Namun sesuai panduan, saya diarahkan
untuk menyeberang dari Harbour Bay. Di Harbour Bay melayani rute perjalanan
Domestik dan International, jadi yang mau melakukan penyebrangan ke negara
sebelah, Singapura bisa melalui pelabuhan ini.
![]() |
Harbour Bay Batam |
Untuk penyeberangan
ke Tanjung Balai Pulau Karimun, terakhir jam 13.00. Jadi jika lewat dari jam
terakhir, mau tidak mau harus menunggu hari esok untuk jadwal berikutnya.
![]() |
Armada Untuk Penyeberangan International |
![]() |
Diatas Kapal Oceanna |
![]() |
Dua Jam Berlayar Dengan View Ciamik |
![]() |
Itu Negara Sebelah Udah Keliatan, Singapore |
![]() |
Selama Perjalanan Beberapa Kali Papasan Dengan Kapal Lain |
Seteleh
menempuh perjalanan kurang lebih 2jam, saya sampai di Tanjung Balai Pulau
Karimun. Dari sini saya harus berpindah kapal dan juga berpindah pelabuhan KPK
yang jaraknya sekitar 300meter. Memang tidak terlalu jauh tapi saat itu saya
membawa beberapa 4 dus yang isinya adalah manual
book/user guide untuk digunakan pada saat training *kebayang gimana rempongnya*. Untungnya setelah keluar dari
pelabuhan ada banyak tukang ojek, becak, serta mobil carteran untuk mengantar
penumpang.
![]() |
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun |
![]() |
Parkiran Motor di Tanjung Balai Karimun |
![]() |
Tanjung Balai Karimun |
Sesampai di
Pelabuhan KPK, saya membeli tiket tujuan ke Selat Beliah Pulau Kundur. Jangan
sampai salah, karena di Pulau Kundur sendiri ada 2 pelabuhan, yaitu Selat
Beliah dan Tanjung Batu. Namun yang paling dekat dengan PT. Timah yaitu
pelabuhan Selat Beliah. Jarak tempuh menuju Selat Beliah hanya sekitar 30-45
menit.
![]() |
Pelabuhan Selat Beliah |
Dan sesampai
di Selat Beliah sudah ada bapak driver dari
PT. Timah yang menjemput saya *lega
rasanya udah gak kayak anak ilang*
![]() |
Kantor PT. Timah |
![]() |
View Dari Kantor |
Kehidupan yang jauh dari
peradaban pun dimulai sampai dua minggu ke depan. Seminggu pertama rute mess ke
kantor dan sebaliknya, berangkat pagi dan pulang sore selepas training. Malamnya
yang mendem di kamar dengan kesibukan baca buku atau nonton tv.
![]() |
Mess PT. Timah |
![]() |
View Dari Balkon Mess |
Bisa dibilang saya beruntung.
Saat di Pulau Kundur saya bertemu dengan warga lokal, namanya Kak Melly. Kak
Melly inilah yang menjadikan weekend saya terisi *gak kosong kayak hati kalian upss*. Kak Melly mengajak saya ke
beberapa pantai di Pulau Kundur. How
Lucky I Am ^_^
Beberapa tempat yang saya
kunjungi selama di Pulau Kundur:
Pantai Sawang
Hari Jumat di minggu pertama, user dari PT. Timah mengajak saya untuk
bersantap malam di salah satu tempat makan pinggir pantai. Restoran Batu Besar
Sawang nama tempat makannya, berlokasi di pesisir pantai Sawang, dan berjarak
sekitar 45 menit berkendara dari mess.
![]() |
Pada Ngiler Gak?? Bodo Amat :p |
Kolong Dendeng
Tak jauh dari mess tempat saya menginap, ternyata diadakan
sebuah turnamen mancing oleh warga sekitar. Dan Kolong Dendeng ini adalah salah
satu lokasi yang sering dijadikan tempat berlangsungnya turnamen. Kabarnya
warga disini sering mengadakan turnamen pancing, makanya tak jarang dari
warga-warga disini memiliki alat pancing sendiri-sendiri.
Peserta yang mengikuti turnamen tersebut lebih dari 100
orang loh, ruameeee. Sepertinya memancing sudah menjadi kebiasaan bagi warga
disini.
![]() |
S.T.R.I.K.E |
Saya sempat bertanya pada warga lokal, kenapa tempat ini
dinamakan Kolong Dendeng. Jadi di Pulau Kundur ini, Kolong berarti Danau dan
kata Dendeng berasal dari nama Kapal Keruk. Dahulu kala *yailah udah kayak mau baca dongeng aja* ada Kapal Keruk milik PT.
Timah yang nangkring di danau ini. Makanya dinamakan Kolong Dendeng oleh warga
setempat.
Pantai Teluk Dalam
Walaupun pulau kecil tapi keindahan pantai-pantai di Pulau
ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Malahan saya lebih suka dengan
pantai-pantai di pulau terpencil. Biasanya pantainya masih bersih dan
keasliannya masih terjaga, tidak terusak oleh pelaku-pelaku wisatawan yang tak
bertanggung jawab.
![]() |
Jadi Inget Lagu Rayuan Pulau Kelapa |
![]() |
Pantainya Bersih, Gak Ada Sampah2 Nyangkut di Pinggir Pantai |
Salah satunya Pantai Teluk Dalam, suasana pantai dengan
angin sepoi-sepoi, tenang, damai, jauh dari kebisingan kota. Benar-benar
sempurna untuk melepas penat dari rutinitas harian.
![]() |
Ini Yang Namanya Kak Melly |
![]() |
Salah Selalu Membawa Botol Minum Sendiri Untuk Mengurangi Penggunaan Botol Minum Sekali Pakai |
Pantai Batu Kucing
Pantai selanjutnya yang saya kunjungi adalah Pantai Batu
Kucing. Pantai ini memiliki pasir dengan warna coklat kekuningan. Pantai ini
sepertinya tidak terlalu dikenal oleh orang-orang sehingga tidak heran jika
dipantai ini sangat sepi pengunjung, paling hanya masyarakat sekitar pantai
yang sekedar mencari siput atau menangkap ikan.
![]() |
Pantai Batu Kucing |
![]() |
Kayak Lagi Di Belitung Ya |
Tapi keindahan pantai ini tak kalah dengan pantai-pantai sebelumnya. Ada begitu banyak batu-batu besar tersebar disekitar pantai. Hampir mirip dengan yang ada di Belitung. Mungkin bisa dibilang mini Belitung.
![]() |
Foto Gak Cukup Cuman Satu Pose |
Hari sudah semakin petang, matahari sebentar lagi akan
kembali ke peraduannya, saya dan Kak Melly memutuskan untuk kembali pulang.
![]() |
Liburan Tipis-Tipis Brow |
Sebenarnya Pulau Kundur ini
terkenal dengan buah duriannya. Namun sayangnya pada saat saya kesana sedang
tidak musim. Yasudah tak apalah, tak perlu menunggu sampai musim durian.
Dua minggu sudah saya di Pulau
ini. Tugas negara pun telah tertunaikan. Saatnya untuk kembali ke ibu kota.
Sebelum benar-benar kembali ke Jakarta saya memutuskan untuk menghabiskan satu
malam di Kota Batam. Mumpung lagi disini, eksplore Batam sebelum pulang kan gak
ada salahnya *untung tipis-tipis bro*
![]() |
Foto Bersama Peserta Training |
KOTA BATAM
Sabtu siang setelah menyeberang
dari Kundur sekitar pukul 01.00 WIB saya sampai di Batam. Setelah mengisi
kampung tengah saya menuju hotel. Niatnya setelah checkin mau langsung jalan tapi ternyata cuaca tidak mengijinkan.
Saat itu Batam diguyur hujan, sembari menunggu hujan reda tak ada salahnya
memejamkan mata sejam dua jam. *Backsound,
Andra & The Backbone-Sempurna*
Ada beberapa tempat yang ingin
saya datangi di Batam, yang sekiranya pas untuk menghabiskan waktu sebelum
besoknya sudah terbang ke Jakarta.
Rumah Kopi Fatmawati
Oke destinasi pertama adalah
Rumah Kopi Fatmawati. Saya menargetkan tempat ini karena memang saya lagi pengen ngopi dan tempatnya berada di
pinggi pantai. Seduhan kopi dan laut, semacam kolaborasi sempurna untuk seorang
yang ingin menyepi *hallaaaaaaah pengen
baper aja ribet amat*
Rumah Kopi Fatmawati terletak di Kawasan Mega Wisata Coastarina. Dari gerbang Mega Wisata Coastarina, sekitar 100 meter berjalan kaki melewati jembatan menuju kedai kopi. Kafe ini berada diatas laut seperti rumah panggung, terdiri dari dua lantai dengan design yang minimalis. Saya sarankan memilih lantai dua karena view nya yang sungguh ciamik, apalagi di malam hari. Suara deburan ombak, kapal yang lalu Lalang, dan pantulan cahaya bulan di laut bikin gak mau pulang. Aseli, paraaaaaah, tempatnya bikin nyaman.
![]() |
Rumah Kopi Fatmawati |
![]() |
Ngopi Guys Biar Gak Letoi Kayak Tempe Mendoan |
![]() |
Kopinya Enak, Pisang Bakarnya Enak, Cream Soupnya juga enak. Pesanan Saya Untuk Seorang Diri ^_V |
Sempat ngobrol-ngobrol sama
pengunjung lain, eh malah temenan, eh malah dianterin kemana-mana, ke tempat ikonik di Batam. Malah sampai dianterin
beli oleh-oleh juga. Serunya bepergian itu, dapat tempat-tempat baru,
pengalaman baru, dan teman-teman baru.
Jembatan Barelang
“Belum ke Batam kalau belum ke
Jembatan Barelang”, semacam istilah kalau berkunjung ke Batam maka wajib
berkunjung ke Jembatan Barelang yang menjadi ikon dari Kota Batam.
Barelang adalah singkatan dari BAtam, REmpang, dan gaLANG, sebuah
jembatan yang menghubungkan beberapa pulau di Batam. Pembangunan jembatan ini
diprakarsai oleh Pak Habibie, makanya ada juga yang menyebutnya sebagai Jembatan
Habibie.
Disediakan spot mainstream untuk
yang ingin berfoto berlatar jembatan barelang, namun sayang karena saya
kesananya di malam hari dan belum ada penerangan yang memadai makanya hanya
bisa menikmati dengan mata telanjang.
Nagoya Hill Batam
Dan terakhir belanja oleh-oleh. Batam
merupakan salah satu kota pusat perdagangan Internasional di Asia Tenggara,
sehingga tak heran jika ada banyak tempat-tempat perbelanjaan untuk memanjakan
para wisatawan yang hobi berbelanja. Salah satunya di Nagoya Hill Shopping
Mall. Begitu banyak barang-barang import dengan brand-brand ternama. Namun
karena saya demennya barang-barang outdoor jadinya kurang melirik kiri kanan,
yang ada malah belanja coklat.
Ada banyak jenis cokelat, dari
coklat lokal hingga cokelat import dari luar. Dan enak enaaaaaak. Duh jadi
khilaf.
bagus2 banget yakkk, dan aku gagal fokus sama mancingnya. gagal terus kalo mancing
ReplyDeletebatam is my city back 2003 - 2010
ReplyDeleteWaaaa.. Jadi kangen Batam
ReplyDelete